Ada perbedaan penyebutan angkringan di daerah Solo dan Yogyakarta. Jika di Yogyakarta orang mengenal nama angkringan, orang-orang Solo menyebutnya warung hik. Warung hik dimaknai orang Solo sebagai akronim dari “Hidangan Istimewa ala Kampung”. Pemaknaan ini merujuk pada warung makan yang menjual makanan dan minuman dari kampung.
Harga sekali makan kenyang di angkringan sangat murah dan terjangkau. Inilah mengapa angkringan disebut sebagai hidangan rakyat atau kampung. Meski tergolong murah, namun jangan salah jika konsumen angkringan ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, mahasiswa, pegawai kantor, hingga para pejabat dan eksekutif.
Dengan suasana dan harga yang merakyat, angkringan menjadi pilihan konkret untuk semua kalangan. Seperti pada malam pergantian tahun 2018 ke 2019, Jokowi dan Ibu Negara Iriana , ditemani putra bungsu, Kaesang Pangarep, mereka mengundang beberapa pedagang angkringan Bogor ke Istana
Bersama anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta pegawai Istana Kepresidenan Bogor,mereka santap malam bersama dengan menu kuliner angkringan Bogor, sate ayam, sate kambing, dan sate sapi. Selain itu ada juga bakmi dan wedang ronde.