Hanya saja, satu hal yang perlu digaris bawahi, wisata kuliner di bulan puasa bisa dilakukan jelang waktu berbuka puasa tiba. Sembari menunggu waktu berbuka, Anda bisa menghabiskan waktu dengan memilih menu-menu tersebut dan saat buka puasa tiba, langsung bisa ‘mengeksekusinya’ .Anda bisa mengunjungi pusat-pusat penjualan camilan tradisional untuk mendapatkan menu-menu unik dan bercita rasa tak biasa. Saat berada di Makassar misalnya, Anda mungkin bisa menunggu waktu berbuka puasa Ramadhan di Pantai Losari.
Sembari mengagumi keindahan matahari menuju peraduannya, Anda bisa bisa pula memilih-milih jajanan yang banyak dijajakan di seberang pantai ini. Menu yang disajikan pun sangat beragam, mulai dari hidangan ringan sampai kelas berat. Mengingat sedang berpuasa, barangkali menu-menu ringan seperti aneka es dan camilan bisa menjadi pembatal puasa saat bedhug magrib berbunyi.
Es Pisang Ijo adalah makanan tradisional untuk menghilangkan dahaga yang tepat. Seperti namanya, es ini berisikan pisang dang dibungkus dengan adonan bulat berwarna hijau. Adonan itu bisa menyatu dengan pisangnya lantaran dikukus. Umumnya es ini menggunakan susu dan santan sebagai kuahnya. Serutan es batu yang turut dimasukan dalam mangkuk pun membuat tampilan es ini unik dan sungguh menggugah selera untuk segera menikmatinya.
Tak lengkap rasanya menjelajah Makassar jika yang menikmati pula camilan tradisional khasnya. Salah satu camilan khasnya adalah Jalangkote. Tampilan makanan ini mirip dengan kue pastel yang kerap dijumpai di kawasan Jawa. Hanya saja, jalangkote memiliki isian yang bebreda. Apabila pastel umumnya berisi campuran sayuran seperti wortel, kentang, telur dan cincangan daging, jalangkote biasanya berisi mie. Mie yang digunakan tampak seperti misoa yang lembut.
Cara menikmatinya pun berbeda. Kebanyakan pastel dinikmati dengan cabai rawit untuk memberikan sensasi pedas, tetapi Jalangkote memiliki sambal khusus yang bercita rasa asam manis dan sedikit pedas. Tak kalah lezat dari jalangkote ada jajanan lain bernama pisang epe. Seperti namanya, kuliner tradisional Makassar ini berbahan dasar pisang. Umumnya pisang yang digunakan adalah pisang raja dan pisang kapok yang kemudian dijepit agar pipih.
Pisang tersebut kemudian dibakar dan dilumuri gula merah. Dalam perkembangannya, pisang epe memiliki beragam inovasi rasa pada toppingnya, mulai dari rasa cokelat hingga keju. Masih dari bahan pisang, Makassar juga memiliki menu makanan tradisional lainnya yang juga berbahan buah satu ini. Namanya adalah Barongko. Berbeda dengan pisang epe yang menggunakan pisang utuh sebagai bahan dasarnya, Barongko menggunakan pisang yang dilumat.
Bahan tersebut kemudian dicampur dengan gula dan santan dan dibungkus daun pisang. Selanjutnya, pematangannya dengan cara dikukus. Cita rasa manis dan gurih sungguh membuncah menjadi satu, membuatnya begitu menggoda untuk segera diicip kala magrib telah tiba.
Nah, kira-kira beberapa camilan tradisional di atas bisa melengkapi wisata kuliner puasa Ramadhan Anda saat di Makassar. Bagaimana, sudah cukup atau masih belum puas mencoba menu khas dari daerah yang berjargon Rewako ini? Hmmm.. jika Anda belum puas, barangkali menu terpopuler Makassar, Coto bisa melengkapi safari rasa di kota ini. Menggunakan kuah berpadu rempah serta irisan daging yang empuk, Coto Makassar memang cocok dikonsumsi selagi hangat. So Yummy…!!