TRANSLATE

Memek Khas Aceh : Menggoyang Lidah, Harganya Pun Murah

Indonesia merupakan negara yang besar, bukan saja wilayahnya, melainkan juga bangsanya. Tak mengherankan jika negeri ini pun diberkati dengan keindahan alam menakjubkan sekaligus keragaman budaya. Salah satu hasil budaya itu adalah makanan tradisional yang merupakan warisan turun temurun suatu daerah. Dari ujung barat Indonesia, Aceh dikenal sebagai daerah yang juga kaya akan kuliner. Namun, diantara sekian banyak kuliner khas Aceh, Memek merupakan kuliner yang paling terkenal. 

Jangan berpikir jorok dulu, karena nama yang baru saja disebut tak lain adalah bubur. Dibuat dari bahan-bahan alami dan diolah sedemikian rupa, Bubur Memek khas Aceh sangat menggoyang lidah, sehingga banyak diburu pembeli, terlebih harganya pun murah, tidak sampai Rp10.000 per porsi.*

Sebelum mengulas soal rasa juga bahan makanan tersebut, terlebih dahulu kita ‘kuliti’ soal namanya. Ya, tak dipungkiri, sekilas membacanya mungkin ada diantara Anda, utamanya yang masih belum mengetahui menu ini, akan langsung bilang ‘jorok’ atau setidaknya kaget. Bukan masalah, karena Memek memang memiliki arti yang lain. Merujuk pada Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) daring milik Kemendikbud, memek berarti kemaluan perempuan atau vagina. Namun, Bubur Memek sama sekali tak berkaitan dengan itu. 

Bubur Memek merupakan makanan khas Aceh, tepatnya dari Kabupaten Simeulue. Nama Memek sendiri dala bahasa setempat berarti mengunyah atau menggigit. Konon, dulu nenek moyang masyarakat Aceh kerap mengunyah beras ketan yang dicmapur dengan pisang dan ini disebut dengan istilah Mamemek. Makanan itu pun akhirnya diberi nama Memek. 

Seperti asal-usul namanya itu, Bubur Memek yang dikenal saat ini dibuat dari campuran beras ketan dan pisang. Sebagai tambahan, bubur itu dibuat dengan beberapa bahan lain, seperti santan, garam, dan gula yang digongseng. Cita rasa Bubur Memek sendiri begitu gurih. Untuk mendapatkan Bubur Memek yang menggoyang lidah, diperlukan proses memasak yang cukup lama, hingga satu jam. 

Umumnya Bubur Memek akan dijumpai saat Bulan Ramadhan di Pulau Simeule. Mengingat cita rasanya yang gurih dan manis, tak heran jika Bubur Memek pun kerap dijadikan pilihan saat berbuka puasa. Seperti diketahui, usai seharian berpuasa, memang dianjurkan memakan atau meminum manis agar energi yang terbuang selama seharian terganti dan badan menjadi fit kembali. 

Memiliki nama yang unik dan rasa yang nendang di perut, Bubur Memek pun akhirnya ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Aceh. Proses hingga akhirnya ‘gelar’ tersebut disandang tak mudah. Bubur Memek harus ‘mengalahkan’ beberapa nama diantara nama yang diusulkan untuk masuk dalam daftar tersebut.

Dikutip dari www.indozone.id, semula ada 11 usulan Warisan Tak Benda dari Dinas Kebudayaan dan Pariwaisata (Disbudpar) Aceh bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh-Sumatera Utara, sebelum akhirnya Bubur Memek ditetapkan menjadi satu dari 4 nama yang masuk di daftar itu. Bubur Memek pun menambah deretan panjang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Hingga kini setidaknya ada 34 budaya Aceh yang masuk dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda tersebut. 

Demikian sekian ulasan tentang Bubur Memek khas Aceh. Anda tertarik mencicipinya saat ke Aceh kelak? Atau Anda justru Anda tergiur untuk membuatnya sendiri di rumah sembari mengisi waktu di kala anjuran anjuran social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat ini? Apa pun pilihannya, dengan mengetahui, sekedar mencicipinya bahkan ingin membuatnya, Anda sudah turut berpartisipasi menjaga kelestarian salah satu warisan budaya nasional Indonesia.

* Kisaran harga mungkin dapat berubah sewaktu-waktu 

Selamat Datang Di Bogor

Sebuah wilayah di Jawa Barat yang terkenal akan wisata alam dan wisata kuliner yang menarik.  Website ini memuat informasi dan rekomendasi kuliner di Bogor,  baik yang halal maupun non halal, mulai dari camilan, makanan berat hingga minuman yang pastinya menggugah selera:

 

NYEMIL DULU.....

Dessert Box Bittersweet By Najla

Jenuh adalah satu dampak dari Pandemi covid-19 yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk kalangan milenial di kota Bogor. Bagi mereka ini, jajan dianggap sebagai obat mujarab menghilangkan kejenuhan. Syaratnya, pertama harus enak, yang kedua adalah unik. Tujuannya agar dapat diposting ke medsos. Untuk saat ini, yang paling dicari adalah jajanan dari Bittersweet By Najla Bogor. Baca selengkapnya.....

MAU MAKAN APA?

Bakso Reog Bukit Cimanggu, Memang Juara

Nyobain bakso yang sudah viral di medsos, Bakso Reog di Bukit Cimanggu City blok B no 1. Ada pilihan bakso daging, bakso urat, bakso kecil dan bakso spesial. Bakso dagingnya juara, berasa banget dagingnya, tahu nya pun enak. Type tahu dan bakso solo jadi ga ada rasa asam sama sekali. Pelayanannya pun cepat, ga pake nunggu lama. Buka dari jam 09.00 sampai jam 20.00. Libur tiap hari jumat ya. Puas pokoknya ngebakso disini, rekomended. (pengalaman kuliner Novita Meyhuang) Baca selengkapnya.....

MENU MINUMAN.....

Es Loder Bondongan, Manis Gurih Menyegarkan

Es yang sudah jarang ditemui. Saya mencicipi es loder yg berjualan d gang samping RS MELANIA bondongan/jalan pahlawan. Seporsi es loder berisi bubur sumsum hijau dan sagu mutiara lalu dsiram dengan gula merah cair dan santan. Segar dinikmati saat cuaca panas. Seporsi es loder hanya Rp5.000 saja. By: Novita Meyhuang Baca selengkapnya.....

MAKANAN NON HALAL

CARI JAJANAN ENAK DI BOGOR LAINNYA: