1. Segmen pasar luas
Bagi mereka yang ‘anti’ mendengar kata ‘pedas’ barangkali sudah ‘alergi’. Namun, bagi para pecintanya, makanan pedas bak candu. Meski saat makan cukup menyiksa hingga menyebabkan derai air mata, tetapi di lain waktu tetaplah ingin menikmatinya kembali. Justru sensasi tersebut bagian dari kepuasan rasa dari makanan pedas yang disantapnya.
Tak heran, para pecinta makanan pedas rela berburu alias mengeksplorasi rasa aneka jajanan atau makanan pedas baru yang ditawarkan. Demi kepuasan rasa, mereka tak segan mendatangi warung atau resto yang jauh dari tempat tinggalnya. Lantaran alasan ‘suka’ pula, para pecinta pedas pun dengan rela hati merogoh kocek lebih dalam. Satu hal yang terpenting adalah ‘puas dengan rasa pedasnya’.
Bagi para calon wirausaha dibidang kuliner, ini adalah ceruk atau opportunity yang bagus untuk membuka usaha makanan siap saji. Mengingat demikian luasnya segmen makanan pedas di Indonesia, tak dipungkiri jika warung atau resto bahkan penjaja makanan kaki lima yang menyuguhkan menu pedas hampir selalu dibanjiri konsumen.
2. Modal Minimal
Banyak orang sudah ketakutan sebelum memulai bisnis makanan siap saji. Ya, keterbatasan modal kerap kali menjadi sandungan utama banyak orang dalam memulai usaha. Namun, seharusnya Anda jangan menyerah dan mengubur mimpi Anda menjadi seorang pebisnis sejati hanya gara-gara modal. Pasalnya, tak semua bisnis dibangun dengan modal yang sangat besar. Bisnis makanan pedas misalnya, bisa Anda mulai dengan modal sedikit.
Cukup dengan modal mulai Rp 100.000,-, Anda sudah bisa memulai usaha. What? Usaha apa modal hanya Rp 100.000. Ya, mulailah dari hal-hal yang ringan. Sebut saja membuat keripik bayam pedas, keripik ketela pedas atau mungkin yang tengah hits adalah makaroni. Cukup bubuhkan bumbu pedas dalam olahan Anda, maka menu tersebut sudah menjadi ‘nilai jual lebih’. Goda pasar dengan packaging yang lebih manis, sehingga komoditi Anda lebih cepat dilirik.
Anda mungkin bisa belajar dari camilan-camilan pedas yang sudah berhasil merebut pasar. Salah satunya adalah Maicih. Merk satu ini bisa dikatakan sebagai pioneer makanan pedas yang semula dijual di pinggiran jalan mampu bertengger di waralaba modern. Memulai debut perdananya pada 2010 silam, Maicih menawarkan keripik dengan pedas yang berlevel mulai dari level 1-10. Level 10 adalah level paling pedas. Kini, bisnis ini telah menjamur di berbagai kota, omzetnya pun mencapai miliaran rupiah. Hmmm.. sangat manis untungnya bukan?
3. Pemasarannya Lebih Mudah
Saat Anda menjalankan usaha makanan siap saji modern seperti bakery and cake di tengah kota atau bahkan mall, tentu bisnis ini tak bisa menyasar segala lapisan pasar. Pemilihan tempat yang ‘mahal’ dipadu komoditi yang juga berkelas, membuatnya barangkali hanya dilirik oleh kalangan tertentu saja, lapisan menengah ke atas atau yang secara finansial sudah mapan.
Berbeda halnya dengan makanan pedas yang dibanderol murah meriah, seperti bakso sapi, pemasarannya jauh lebih mudah. Segmen pasarnya yang luas sebagaimana telah di ulas di atas, membuat makanan pedas ini lebih mudah merebut hati konsumennya. Tak peduli tua atau muda, makanan ini selalu memikat bagi para pecintanya. Singkat kata, pedas holic sudah barang tentu bakal menjadi konsumen utama dari bisnis Anda. Hal ini pun sangat menguntungkan Anda dalam memasarkannya.
Apalagi kini juga terdapat kemudahan teknologi internet. Kehadiran media sosial begitu memudahkan para pelaku usaha makanan siap saji untuk memasarkan produknya. Cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk Anda dengan media sosial atau internet adalah packaging menarik dan tentu saja foto produk yang ‘manis’. Buat kemasan dan foto hingga begitu menggugah selera. Hal ini sangat penting mengingat dalam bisnis online, kesan utama berasal dari gambar.
Apabila tak suka bisnis online, Anda pun cukup membuat baliho atau spanduk menarik di outlet. Pastikan spanduk atau baliho tersebut dikemas dengan sangat menarik dan menggugah selera, sehingga para pecinta pedas tak sabar ingin mampir dan mencicipi jualan Anda.
Terlepas dari cara online atau offline yang dipilih untuk memasarkan, rasa tetap harus diperhatikan, terlebih mengingat bisnis kuliner adalah soal ‘cita rasa khas dan enak’. Foto barangkali bisa menipu, tetapi soal rasa lidah sama sekali tak bisa bohong! Jangan sekedar menghadirkan pedas, tetapi suguhkan sesuatu yang enak dan teringat dalam memori konsumen.
Dengan cara ini, konsumen akan kembali lagi dan mereka bakal menjadi ‘bintang iklan berjalan’ yang mempromosikan produk Anda. Saat mereka merasa makanan pedas Anda begitu menggugah selera dan nikmat, mereka akan mengumumkan kepada teman dan koleganya untuk bertandang ke tempat Anda. Singkat kata ini bisa dikatakan sebagai the power word of mouth dalam ilmu bisnis.
Nah, demikian beberapa alasan manisnya menjalankan bisnis makanan siap saji dengan rasa pedas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba berbisnis. Semoga beruntung!
