Resep Lawas
Sejarah seblak sebenarnya masih belum jelas. Kuliner asal Bandung ini mulai populer sekitar tahun 2000-an. Konon kabarnya, sebelum masa kemerdekaan sudah ada makanan serupa di Garut dan Cianjur Selatan. Namanya adalah Kerupuk Leor. Arti leor dalam kamus bahasa sunda - bahasa Indonesia adalah melata(ular).
Istilah tersebut (kemungkinan) merujuk pada sensasi menyengat pada indra perasa, pada saat mengkonsumsi seblak. Itu sebabnya makanan berkuah dengan cita rasa pedas dan segar ini diberi nama seblak, kepanjangan segak dan nyengak.
Maksud dari kata segak dalam Bahasa Sunda adalah: bau yang keras atau tidak enak, seperti tembakau yang keras baunya. Sedangkan nyengak itu sendiri memiliki arti menggigit seperti rasa pedas pada cabai. Kedua efek tersebut berasal dari rempah jenis kencur sebagai bumbu utamanya
Asal-Usul
Sebagaimana telah disebut bahwa belum bukti otentik tentang seblak. Meski ada makanan mirip seblak yang disebut Kerupuk Leor, yang telah dikenal sebelum masa kemerdekaan di Garut dan Cianjur Selatan.
Ada juga asal usul seblak versi mayarakat Bandung dengan kisah yang berbeda. Konon, makanan ini muncul sebagai solusi untuk mengatasi krisis pangan yang melanda kawasan parahyangan yang terjadi pada masa penjajahan Belanda kala itu.
Tidak hanya di Jawa Barat, makanan yang mirip dengan seblak ternyata dikenal juga di daerah Sumpuh, Banyumas, Jawa Tengah dengan nama kerupuk godog. Tergolong kuliner kuno karena sudah populer pada tahun 1930-an.
Meski tidak diberi bumbu kencur, kuliner ini juga menggunakan kerupuk seperti seblak khas Sunda. Bedanya, kerupuk godog memakai kerupuk udang. Sedangkan bahan utama seblak adalah kerupuk oranye.
Penyajiannya juga berbeda, kerupuk godog disiram dengan bumbu kacang sebagai pelengkapnya.
Menjadi Populer dan Viral
Mulai dikenal luas pada tahun 2000-an, seblak terus berkembang hingga memiliki banyak variasi isian.
Jika pada awalnya hanya berisi rebusan kerupuk, kemudian diberi tambahan bahan lain seperti bakso, sosis, macaroni dan mie kuning. Bahkan ada pedagang seblak yang menambahkan ceker ayam sebagai alternatif isian makanan berkuah yang menghangatkan itu.
Adapun alasan di balik viralnya seblak diantaranya adalah rasanya yang menggugah selera dan harga yang merakyat. Cita rasa pedas dengan bumbu bawang putih dan kencur yang menyengat rupanya dianggap lezat oleh banyak lidah, bahkan di luar Bumi Pasundan.
Demikian sejarah seblak, kuliner dengan resep lawas yang kemudian viral berkat modifikasi isian yang kian kekinian. Apakah Anda juga penggemar makanan satu ini?