Saat ini, bersepeda dianggap sebagai olahraga yang menyenangkan, bagus untuk lingkungan dan dapat dinikmati oleh setiap orang di berbagai rentang usia, dari anak kecil hingga orang dewasa.
Saat yang tepat untuk bersepeda adalah pagi hari. Anda bisa bayangkan jalan yang masih sepi dari kendaraan, udara pagi yang masih segar, sinar matahari yang hangat, dan menikmati alam tanpa adanya gangguan keramaian.
Bermacam trek bersepeda dapat dipilih, mulai dari perbukitan, medan yang terjal maupun hanya sekadar menyusuri jalan dipedesaan yang masih asri dan alami.
Jika anda sedang berada di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, silahkan menjajal trek bersepeda di Desa Tempos. Jaraknya hanya sekitar tiga kilometer dari selatan Giri Menang dan pusat perkantoran Bupati Lombok Barat, atau sekitar 25 kilometer arah selatan dari Kota Mataram.
Desa Tempos sering disebut sebagai Sembalun kedua. Sembalun adalah nama salah satu kecamatan di kabupaten Lombok Timur, yang berada di bawah kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, yang terkenal karena pemandangan yang sangat eksostis dengan udara yang sejuk.
Kondisi alam yang hampir sama ada di Desa Tempos. Daerah ini menjadi tujuan para penghobil sepeda, karena memiliki jalan hotmix yang mulus dan masih sepi dari lalu lintas kendaraan.
Setiap akhir pekan, mulai pukul 06.00-09.00 WITA, puluhan hingga ratusan memadati wilayah ini.
Tak sekadar menikmati trek tapi juga hamparan sawah sejauh mata memandang, jajaran pohon kelapa yang melambai tertiup angin, lekak lekuk perbukitan berikut hamparan kabut yang sangat indah di pagi hari.
Bukan itu saja, Tempos adalah lokasi yang cocok untuk melihat sunrise atau sunset yang keemasan. Gunung Sasak dan Gunung Mareje di sekitar desa juga menawarkan pesona tersendiri.
Jika perut mulai terasa lapar, sejumlah pedagang juga menyediakan jajanan tradisional di sepanjang jalan desa. Beragam jenis tersedia, mulai dari kue lupis, serabi, kludan, ketan merah, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan kuliner khas Lombok yang umumnya pedas, jajanan khas Lombok justru memiliki cita rasa yang cenderung gurih dan manis. Sebagian mungkin memiliki kemiripan bentuk dengan jajanan dari daerah lainnya, tapi berbeda karakter rasa karena ditambahkan beberapa isian yang sangat khas.
Contohnya adalah Kue Crorot, terbuat dari dari adonan tepung terigu, gula (pasir atau gua aren) yang dimasukkan ke daun kelapa yang telah dibentuk mirip terompet kecil. Kemudian adonan tersebut dikukus hingga matang.
Cara makannya dengan memencet bagian bawah atau ujung kue, sehingga isi kue terdorong ke luar. Dari sinilah nama crorot itu disematkan.
Sebenarnya kue crorot ini juga ada di beberapa daerah di Jawa, khususnya di Jawa Tengah. Namun yang membedakan kue crorot khas Lombok dengan kue crorot daerah lain adalah terdapat pada tambahan bahan yang digunakan, yakni daging buah rotan.
Buah ini bersisik dan berbiji seperti salak tapi ukurannya kecil mungil. Dagingnya tipis, berwarna putih bening semacam buah kelengkeng dengan citarasa sepat yang kuat.
Bagi anda yang hobi bersepeda, jangan lupa mencoba trek Desa Tampos dan mencoba aneka jajanan khasnya. Ditunggu...
Sumber: tempo.co