TRANSLATE

Daftar Minuman Segar Tradisional yang Bisa Jadi Menu Andalan Buka Puasa Ramadhan

Bingung menyiapkan menu buka puasa Ramadhan yang enak, tetapi mudah membuatnya? Ahaaaa….!! Deretan minuman tradisional berikut ini pun bisa menjadi menu takjil andalan. Apa saja kira-kira, berikut ulasannya.

Ya, puasa memang harus menahan haus dan lapar. Suara bedug dan kumandang adzan Magrib terdengar, merupakan waktu yang sangat dinantikan sebagai pertanda puasa akan segera berakhir. Umumnya buka puasa diawali dengan mengkonsumsi minuman dan makanan-makanan yang manis sebagai penganti nutrisi atau gula pada tubuh yang telah hilang setelah seharian berpuasa.

Kurma sebagai takjil pembuka memang sudah biasa dan hampir dijumpai di manapun. Namun, di Indonesia ada banyak variasi minuman manis yang bisa menjadi takjil pada bulan puasa Ramadhan. 

Pertama adalah es dawet. Seperti diketahui es dawet berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Bahan dasar dari dawet adalah tepung beras yang diolah. Agar tampak menarik tampilannya, biasanya ditambahkan pewarna makanan atau bisa juga menggunakan daun suci dan pandan sebagai pewarna alami. Kuah es dawet sendiri berasal dari santan yang diberi sirup gula Jawa.

Cita rasa manis gurih pun lumer dalam sekali teguk. Menyiapkan minuman tradisional satu ini tentu sangat mudah. Saat bulan puasa tiba, di pasar-pasar bahkan pinggir jalan banyak yang menjajakan es dawet siap saji. Apabila ingin coba menyajikannya sendiri, Anda pun bisa membeli bahan-bahannya sendiri yang juga banyak dijumpai di pasar. 

Tak berbeda dengan es dawet, orang Sunda juga memiliki minuman sejenis yang disebut dengan es cendol. Sebutan cendol sendiri bermula dari orang-orang yang merasakan sensasi jendolan dari cendolnya. Sementara itu, kebanyakan masyarakat Jawa (Jogja-Solo) menyebut minuman manis itu dengan sebutan es dawet. Sebutan cendol sendiri digunakan untuk menyebut isian dari es tersebut.

Kembali ke Bumi Pasundan, masyarakat Cirebon juga memiliki minuman tradisional andalan untuk buka puasa Ramadhan. Namanya adalah es doger. Sajian minuman ini bercita rasa manis dengan kekayaan rasa roti, tape, buah-buahan hingga susu. Isian dari es ini memang beragam, mulai dari tape, ketan hitam, alpukat, serutan atau potongan kelapa atau kelapa muda juga sagu dan roti tawar.

Dengan isiannya yang cukup banyak, es satu ini cukup untuk mengganjal perut pasca buka puasa sebelum akhirnya menuaikan shalat magrib dulu dan baru disambung dengan makan besar. Sebutan doger sendiri mengacu pada ‘dorong gerobak’ - yang rata-rata penjualnya menggunakan gerobak di dorong.

Dari Jawa Barat, mari begeser ke Jawa Tengah. Di Kabupaten Sukoharjo, dekat dengan Solo, terdapat minuman tradisional yang terkenal bernama es teler. Kabupaten tersebut bahkan menobatkan es teler sebagai minuman khasnya pada 2005 silam. Meski demikian, sebenarnya usia es teler di wilayah ini sudah lebih tua, yaitu sejak 1957 dan dibuat oleh Samijem Darmo Putro.

Penyebutan teler sendiri bermula dari pengunjung yang mengatakan es tersebut bikin teler. Bukan teler dalam artian tumbang, tetapi teler berarti sampai merem melek lantaran ‘keenakan’ menikmati rasa dari es tersebut. Kini es teler pun banyak dijumpai di banyak tempat di negeri ini.

Beranjak ke ujung timur Jawa, di Madura ada sajian minuman tradisional segar yang tak kalah melegakan dahaga kala buka puasa Ramadhan tiba. Namanya adalah es podeng. Nama podeng sendiri dalam Bahasa Madura berarti putar. Pembuatan es podeng sendiri memang diputar secara manual Selain segar, minuman ini juga bercita rasa gurih yang bersumber dari taburan kacang tanah di atasnya serta legit berkat campuran meses dengan susu cokelat dan kental manis.

Nah, demikian tadi beberapa minuman tradisional dan manis yang bisa jadi menu takjil andalan saat bulan puasa. Selamat mencoba menyiapkan atau pun selamat berburu minuman-minuman manis nan menyegarkan  itu.