Berbeda dengan alun-alun lainnya yang ada di Jawa Barat, karena merupakan perpaduan antara unsur sejarah dengan religi yang kuat, karena berdampingan dengan bangunan bersejarah Stasiun Bogor serta Masjid Agung (masih dalam proses pembangunan) . yang saling terintegrasi. Oleh sebab itu Ridwan Kamil memberi nilai 9 untuk desain dan konsep pengerjaannya
Pada sambutannya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, bahwa peresmian Alun-alun Kota Bogor menjadi hari bersejarah sekaligus menandakan bersatunya kembali dua elemen yang sudah satu abad lebih terpisah, yaitu Stasiun Bogor dengan Taman Wilhelmina yang kemudian diberi nama Alun-Alun Kota Bogor.
Alun-alun Kota Bogor bukan hanya sekedar fasilitas untuk warga berolahraga dan berkumpul, namun juga ikhitiar membangun kebersamaan warga dan membangun peradaban kota. Ke depan, lanjut Bima, Pemkot Bogor akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun konsep integrasi sehingga nantinya akan betul-betul menyatu antara Alun-Alun Kota Bogor, Stasiun Bogor, dan Masjid Agung. Selain itu, Pemkot Bogor juga berencana membangun skybridge untuk mengatur mobilitas warga di kawasan tersebut, termasuk yang hobi berburu kuliner, seperti Warung Padang Beringin Elok . Yang letaknya tak jauh yaitu di sebelah dalam Pasar Anyar Bogor.
Sama seperti Stasiun Bogor dengan Taman Wilhelmina, warung ini juga tergolong legendaris karena bertahan hingga lebih dari 30 tahun. Adapun sajian andalannya, antara lain:
- Cobalah gulai kepala ikan Tenggiri. Yang sederhana, lembut dan ringan, namun enak, gurih dan segar.
- Lanjut dengan Randang yang tekstur dagingnya masih terasa, bumbunya unik. Walau pekat, di lidah dia ringan tercecap.
- Jangan lupakan Gulai Jengkolnya, bumbunya memang ringan, tapi tetap bisa memberikan kenikmatan maksimal karena kualitas bahan bakunya.
Mungkin karena berjualan di pasar, warung ini jadi mudah mendapatkan bahan-bahan terbaik untuk masakannya.
Sumber:
- ngopibareng.id
- kompas.com