Gemblong Ibu Juju memiliki bentuk lonjong memanjang dengan warna kecoklatan yang berasal dari gula merah. Gemblong memiliki tekstur renyah yang manis di luar, tetapi terasa empuk gurih dan sedikit kenyal pada bagian dalamnya.
Bahan utama yang dipergunakan untuk membuat gemblong diantaranya adalah tepung ketan putih, air santan, parutan kelapa, garam, dan gula merah. Meski begitu pada beberapa resep, ada pula yang menambahkannya dengan tepung beras, terigu, atau tapioka.
Untuk membuatnya, tepung-tepungan, kelapa parut, air santan, dan garam akan diuleni terlebih dahulu hingga berbentuk adonan, kemudian dibentuk bulat memanjang. Adonan yang telah dibentuk kemudian digoreng hingga matang.
Setelah itu, gula merah akan direbus bersama air dan daun pandan hingga teksturnya mulai terlihat lengket. Tak jarang, pada proses ini gula pasir kerap ditambahkan untuk meningkatkan tingkat kemanisannya. Setelah itu, gemblong akan dimasukan ke dalam cairan gula, lalu diaduk-aduk hingga membalur ke seluruh permukaan.
Berbicara soal gemblong di daerah Bogor, merek ‘Ibu Juju’ seolah sudah sangat lekat dengan makanan tradisional yang satu ini. Pada 16 Agustus 2018 lalu, Foodies Indonesia melalui siaran kanal youtube melakukan penelusuran ke daerah Kelurahan Katulampa Bogor. Di sana mereka berusaha mewawancarai sejumlah pedagang gemblong.
Dari sekian banyak pedagang yang diwawancarai memberikan pernyataan berbeda. Diantaranya ada yang mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa sosok Ibu Juju, tetapi ada juga yang meyakini bahwa Ibu Juju sudah lama wafat dan mewariskan usaha tersebut kepada anak-anaknya.
Sistem penjualan gemblong Ibu Juju sendiri memang bak usaha franchise yang tidak memiliki payung hukum. Oleh karenanya, merek yang satu ini dapat dengan mudah didompleng banyak orang. Semua pedagang yang Anda temui kemungkinan besar meracik sendiri gemblong buatan mereka, tanpa memberi keuntungan pada pemegang merek asli.
Meski gemblong dikenal sebagai kue tradisional yang mudah ditemui di daerah Bogor, tetapi nyatanya makanan yang serupa juga bisa ditemukan ditemukan di beberapa daerah lainnya. Sebut saja kue jalabiya Betawi, jalabia dari Tegal, hingga getas dari Jawa Timur.
Bahan dan metode pembuatannya pun kurang lebih sama, hanya saja perbedaannya terletak pada hasil akhir produk. Contohnya kue jalabia khas Tegal yang memiliki bentuk seperti cincin/donat.
Tak jauh berbeda dengan khas Tegal, jalabiya Betawi juga memiliki bentuk seperti cincin tetapi berwarna gelap karena terbuat dari tepung ketan hitam. Sementara itu getas Jawa Timur terbilang sangat mirip dengan gemblong, bedanya hanya terletak pada balurannya yang menggunakan gula pasir.
Kembali ke topik soal gemblong, makanan yang satu ini memang tidak diketahui dengan pasti asal muasalnya. Namun, jika melihat dari produk kembarannya seperti jalabia Tegal dan jalabiya Betawi, kemungkinan makanan yang satu ini mendapatkan pengaruhnya dari kue Jalebi asal India.
Sampai saat ini gemblong masih digemari oleh berbagai kalangan, dimulai dari anak-anak hingga dewasa. Apabila Anda kebetulan berkunjung ke Bogor, cobalah untuk membeli makanan tradisional yang satu ini.
Gemblong Ibu Juju sangat cocok untuk dikudap di sela-sela menghadapi kemacetan yang akrab ditemui di kawasan Bogor pada akhir pekan.
Ingin mencari penjual GEMBLONG terdekat dari lokasi anda via Google Maps? Silahkan KLIK DISINI