Meskipun terlihat sederhana, tapi rasanya dijamin istimewa. Buktinya, warung selalu dipadati para pengunjung mulai dari pukul 12.00 sampai pukul 17.00. Apalagi jika hari Sabtu atau Minggu tiba, banyak pengunjung yang rela makan sambil berdiri akibat tidak kebagian kursi. Nah, pelanggan Pak Jaka bukan hanya warga Bogor, tapi juga berbagai kalangan dari luar kota, termasuk para wisatawan domestik yang menginap di 101 Suryakencana Hotel Bogor.
Mulai dari artis sampai politisi. Saking banyaknya orang ternama yang mengunjungi warungnya, Saiful, anak kandung Pak Jaka, sampai lupa dengan nama-nama mereka. Beberapa yang dia ingat adalah Nabila Syakieb, Laudya Chintia Bella, Bondan Winarno, Yulia Rachman, Pasha Ungu, Farhat Abbas, dan Adjie Notonegoro. Siapa sih yang mampu menolak godaan Bakso Kikil Pak Jaka?
Melihat potongan daging dan kikil yang tertata di gerobaknya saja sudah menerbitkan air liur, apalagi ketika menyantap makanan ini. Beberapa potong bakso dan kikil disajikan dalam mangkuk, kemudian disiram dengan kuah bening yang aromanya saja sudah membuat perut keroncongan. Jangan heran ketika tidak menemukan botol saus di gerobaknya.
Penjual sengaja tidak menyediakan saus karena ingin mempertahankan cita rasa kuah bening khas Sunda. Sebagai gantinya, penjual menyediakan kecap merek Zebra yang merupakan produk asli Bogor. Semangkuk bakso dengan kuahnya yang mengepul pun siap disantap. Jangan lupa sambal dan kecapnya, ya. Begitu diseruput kuahnya, slurrrp…. perpaduan rasa gurih kuah, manisnya kecap, dan pedasnya sambal langsung memanjakan lidah.
Saat potongan bakso menyentuh lidah, aduhai sedapnya. Daging sapinya sangat terasa. Empuk dan gurih. Sekarang, coba cicipi kikilnya. Amboi, kikilnya yang renyah nan lembut langsung menggoyang lidah. Nah, tidak perlu cemas dengan kandungan kolesterol dalam bakso tersebut. Saiful menjamin bakso racikannya memiliki kadar lemak yang sangat sedikit.
Daging pilihannya berasal dari paha belakang sapi, sedangkan kikilnya diambil dari betis sapi karena bagian tersebut bebas lemak. Ternyata, pemilihan daging dan kikil bebas lemak itu memiliki alasan tersendiri. Saiful membeberkan, daging yang tercampur dengan lemak dapat mengurangi kelezatan rasa bakso dan mempengaruhi teksturnya. Selain itu, dia juga mempedulikan para pengunjungnya yang berasal dari kalangan orang tua yang mewaspadai kolesterol.
Soal keamanan daging yang digunakan juga tidak perlu diragukan lagi. Sejak dulu, stok daging dan kikilnya berasal dari usaha ternak langganan orang tuanya. Usaha ternak itulah yang memasok daging untuk orang tua Saiful, sebab pada dasarnya mereka merupakan pedagang daging sapi.
Sejarah makanan ini dimulai saat krisis moneter tahun 1998. Kesulitan ekonomi membuat orang tuanya kehilangan dua kios daging. Saiful pun berinisiatif berdagang bakso untuk menambah penghasilan. Resepnya diturunkan dari pelanggan ayahnya yang merupakan pedagang bakso dan soto di Bogor. Bakso Kikil Pak Jaka sempat membuka cabang ruko di Pajajaran, Gadog, Merdeka, dan Jambu Dua. Ternyata, pengunjungnya malah sedikit. Oleh karena itu, mereka pun kembali mempertahankan tradisi bakso gerobak.
Barangkali, selain urusan rasa, makan di warung gerobak pinggir jalan memberikan sensasi tersendiri. Jika Anda menginap di 101 Suryakencana Hotel Bogor, sempatkan untuk mencicipi Bakso Kikil Pak Jaka. Dijamin ketagihan! Siapa tahu pula mendapatkan kesempatan antre bakso bersama artis.
Ingin mencari penjual BAKSO KIKIL terdekat dari lokasi anda, via Google Maps? Silahkan KLIK DISINI