.
SEJARAH WARUNG KOPI DI INDONESIA
Berdasarkan catatan, warung kopi pertama di Indonesia didirikan seorang keturunan tionghoa pada tahun 1930-an di di Jalan Diponegoro singkawang, Kalimantan Barat yang bertahan hingga saat ini.
Meski pada jaman itu hampir semua kedai kopi yang dimiliki dan dikelola oleh orang Tionghoa selalu disebut kopitiam, namun pemiliknya lebih memilih memberikan nama “Warung Kopi Nikmat”.
Pemilihan istilah “warung kopi” dibandingkan kopitiam menurut para pelanggannya karena menyesuaikan pada konsumen yang mayoritasnya adalah orang Melayu.
Mereka ini yang hampir setiap hari datang untuk sarapan, istirahat makan siang hingga menikmati kopi hitam pahit, kopi hitam manis, kopi susu, es kopi, dan teh di sore harinya.
Menu paling digemari di “Warung Kopi Nikmat” adalah “Kopi pancung” yaitu kopi yang disajikan dalam cangkir dengan ketinggian hanya setengah dari tinggi cangkir. Kata "pancung" berasal dari 半 "pan" yang berarti setengah dan 中 "cung" yang berarti tengah.
Sedangkan untuk sajian teh yang menjadi primadona adalah teh tarik yaitu teh dengan campuran gula dan susu yang menghasilkan paduan rasa gurih dan manis legit.
Setelah singkawang, warung kopi menyebar ke daerah lain yang memiliki populasi keturunan Tionghoa cukup banyak. Seperti di pulau Sumatra, seperti di Bangka-Belitung, Pekabaru, Bandar Lampung, Medan dan Kepulauan Riau.
Mulailah istilah kopitiam digunakan untuk menamai kedai kopi tradisional yang dimiliki dan dikelola oleh keturunan Tionghoa.
Istilah kopitiam sendiri sesungguhnya merupakan paduan kata Bahasa Melayu dan Bahasa Cina dialek Amoy atau dialek Hokkian, “kopi” dan “tiam”. "Tiam" adalah lafal dialek Hokkian yang berarti "toko", yang dalam Bahasa Mandarin adalah 店 (pinyin: dian).
Namun demikian, pengertian Kopitiam sebenarnya bukan sekedar kedai kopi, melainkan sebuah tradisi para imigran dari Tiongkok untuk bersantai sambil menikmati secangkir teh atau kopi di tempat tertentu, umumnya berupa kedai.
Menurut Johanes Herlijanto, pendiri dan ketua Forum Sinologi Indonesia serta peneliti etnik Tionghoa di Indonesia, kopitiam adalah warisan budaya dan bentuk adaptasi orang Tionghoa terhadap lingkungan sekitar di mana pun mereka menetap.
Seiring waktu, kopitiam berkembang menjadi ruang publik yang penting dalam kehidupan masyarakat di Kawasan Asia Tenggara,untuk berkumpul,bertukar ide, berita, dan menjalin pertemanan bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Meski pada perkembangannya, Kopitiam tradisional mulai tergantikan oleh koptiam modern yang sebenarnya merupakan rumah makan siap saji bergaya kopitiam, namun Kopitiam tradisional tidak pernah kehilangan pamornya.
Kini generasi milenial juga mulai menggemari kopitiam tradisional. Ada beberapa alasan yang membuat mereka memilih kopitiam tradisional dibanding dengan kedai kopi modern, antara lain:
- SUASANA: Kopitiam tradisional umumnya memiliki atmosfer yang sederhana dan santai. Dekorasi ruangannya hanya dihiasi dengan kaligrafi khas Tionghoa, foto-foto lama yang menggambarkan kehidupan pemiliknya atau pernak-pernik khas budaya Asia Tenggara.
- MENU: Kopitiam tradisional menawarkan berbagai macam minuman kopi dan teh khas Nanyang (sebutan untuk penduduk migran etnis Tionghoa di Asia Tenggara, tepatnya di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Vietnam) seperti kopi tarik, teh tarik, kopi O, dan teh O. Selain itu, kopitiam umumnya juga menyediakan makanan ringan dan hidangan lokal seperti roti bakar, nasi lemak, dan mie goreng. Semua menu tersebut dijual dengan dengan harga yang terjangkau.
- PELAYANAN: Barista, yaitu orang yang memiliki keahlian dalam membuat dan menyajikan minuman berbasis espresso, seperti kopi, teh, dan minuman lainnya, sesuai pesanan pelanggan kopitiam tradisional (disebut juga sebagai "kopi tiam uncle" atau "kopi tiam aunty"), di tempat ini biasanya ramah dan sigap membantu para pelanggan memilih minuman dan makanan yang sesuai dengan selera mereka.
Seiring waktu, kopitiam berkembang menjadi ruang publik yang penting dalam kehidupan masyarakat Asia Tenggara untuk berkumpul,bertukar ide, berita, dan menjalin pertemanan bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Oleh sebab itulah kopitiam dikembangkan oleh para perantau keturunan tionghoa dengan membuka kedai kopi di beberapa kota yang ada di pulau jawa, sehingga jejak-jejaknya bisa ditemukan di Jakarta, Surabaya hingga sampai di Bogor.
.
KOPITIAM DI BOGOR
Kota Bogor yang juga dikenal dengan sebutan kota hujan, sejak jaman dahulu memang menjadi daerah tujuan wisata. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari ibukota, hanya 1-2 jam perjalanan, membuat kota Bogor selalu ramai dikunjungi warga Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi pada akhir pekan untuk sekedar beristirahat dari hiruk pikuk kota atau berwisata kuliner.
Dikota ini memang banyak penjual kudapan tradisional hingga kafe-kafe modern yang nyaman untuk disinggahi, termasuk beberapa Kopitiam yang ramai disambangi kawula muda untuk hangout, antara lain:
.
KOPITIAM OEY
Sentul City, Taman Budaya Sentul, Jalan SIliwangi No.1, Sentul, kota Bogor.
Kedai kopi ini kental dengan suasana klasik tradisional Tiongkok. Ruangannya juga dirancang semi terbuka untuk mengeksplor kesejukan alam di kawasan Sentul, Bogor.
Silahkan menikmati racikan es kopi hingga cheese tea yang segar, ditemani camilan seperti otak-otak Singapura, Gandasturi.
.
SERASA KOPITIAM
Jalan Sukasari 1 No.32, Baranangsiang, Bogor
Tergolong kopitiam dengan gaya kekinian yang nyaman. Mulai buka jam pukul 7 pagi, kedai ini menjadi favorit rombongan SUNMORI (Sunday Morning Ride), suatu kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar sepeda motor pada hari Minggu pagi.
Menunya juga cocok untuk mengisi perut di pagi hari seperti dimsum, nasi hainam, kaya toast, berikut racikan minuman hangat yang sesuai dengan area semi outdoor yang menyegarkan.
.
KOPITIAM ACHONG
Jalan Kresna Raya No.50, Bogor Utara, Bogor.
Kopitiam ini menyuguhkan menu makanan dan racikan minuman dengan ciri khas Pontianak, Kalimantan Barat.
Berada di lokasi yang memiliki banyak pepohonan rindang, sangat cocok untuk menikmati es teh tarik, kopi hitam, dan atau nasi telur Pontianaknya yang otentik.
.
BOEN ROTI DAN KOPITIAM
Jalan Achmad Sobana (Bangbarung Raya) No.48, Bogor Utara, kota Bogor.
Berbeda dengan Kopitiam lain yang ada di Bogor, kedai kopi ini hanya buka dari pagi hingga siang hari saja. Silahkan datang untuk menyeruput kopi atau tehnya yang pekat, sambil menikmati Kaya Toast, Dimsum, atau sarapan bakmi.
.
AJO TURKISH COFFEE
Jalan Jenderal Sudirman NO.24, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Kedai ini memiliki konsep yang unik, karena area makannya didesain seperti kopitiam, tetapi menawarkan menu makanan dan minuman khas Turki.
Salah satu racikan favorit para pengunjung adalah kopi yang dimasak dengan pasir, seperti yang biasa disajikan di negara asalnya.
Ingin mencari KOPITIAM terdekat dari lokasi anda dengan Google Map?, silahkan KLIK DISINI