Dikutip dari situs web American Psychological Association, ada sebuah penelitian telah menunjukkan hubungan antara stres dan pola makan. Seseorang yang tengah merasa cemas dan terancam cenderung mencari satu hal yang dapat membantunya melupakan sumber masalah. Dan makan adalah pilihan yang populer.
Makan roti adalah satu contohnya. Roti adalah jenis makanan olahan tertua di dunia, karena sudah mulai dibuat di eropa sejak 30.000 tahun lalu.Di negara Barat dan Timur Tengah, roti termasuk makanan pokok yang dibuat dari tepung terigu dan air, kemudian difermentasikan bisa dengan atau tanpa ragi.
Begitu pentingnya roti, dalam beberapa budaya menjadi bagian dari ritual keagamaan. Bahkan ada beberapa jenis roti yang dianggap sebagai media nostalgia. Maksudnya, dengan menyantap roti tersebut, maka hati dan pikiran bisa melayang kembali ke suatu masa, seperti masa kecil berikut kerinduan akan kampung halaman. Salah satu contohnya adalah Roti Bluder.
Tentang Roti Bluder
Roti bluder atau bloeder adalah salah satu jenis roti manis yang sudah populer sejak jaman dulu. Versi originalnya, memiliki rasa sama persis seperti awalnya, dibuat dari campuran adonan tepung, mentega, telur, tanpa menggunakan bahan pengawet namun bisa bertahan hingga enam hari.
Bentuk Roti Bluder sangat mudah dikenali, bagian bawahnya segi empat. Sedangkan bagian atasnya berbentuk bulat mengembang. Sekilas mirip piramida terbalik.
Penampakannya berwarna cokelat keemasan, rasanya manis, teksturnya empuk dan lembut, dengan serat terlihat jelas ketika disobek.
Kelembutan roti bluder yang berbeda dengan roti biasa, berasal dari adonan yang merupakan perpaduan antara roti dan cake, demikian seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Bluder Roti Belanda
Meski Roti Bluder termasuk sebagai roti manis yang cukup populer sejak jaman dulu, makanan ini sebenarnya bukan kuliner asli Indonesia.
Diperkenalkan pertama kali pada masa penjajahan kolonial Belanda, sekitar tahun tahun 1800-an dengan nama ‘broeder’. Orang Indonesia kemudian melafalkannya menjadi bluder.
Selain di Indonesia, roti dengan nama yang mirip juga ditemukan di India dan Sri Lanka, yaitu ‘brudher’. Berdasarkan catatan sejarah, sekitar tahun 1663 hingga 1795, Belanda memang pernah menduduki dua negara tersebut.
Cokro, Bluder Paling Legendaris
Melihat popularitasnya yang senakin meningkat, pada tahun 1989, sebuah pabrik roti di kota madiun, lantas mengembangkannya Roti Bluder. Dari sinilah awal mula Roti Bluder sukses menempatkan diri sebagai buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke kota ini.
Produknya ini diberi nama Bluder Cokro, sesuai dengan lokasi pabrik yang berada di Jalan Cokroaminoto. Namun untuk memenuhi pesanan yang terus meningkat, pabrik ini kemudian pindah ke lokasi baru yang lebih besar yaitu di Jalan Hayam Wuruk.
Dikutip dari laman SuryaMalang.com, kesuksesan Bluder Cokro tidak datang begitu saja. Perlu waktu cukup lama hingga Bluder Cokro terkenal seperti sekarang ini. Ada beberapa hal yang menjadi kunci kesuksesan Bluder Cokro.
Yang pertama adalah tetap mempertahankan resep dan teknik pembuatan roti yang masih sama dengan produk awalnya, namun ditingkatkan sisi higienisnya. Hal itu menjadikan rasa dan teksturnya tetap terjaga.
Yang kedua adalah inovasi tanpa henti, untuk menciptakan varian rasa baru. Memang cukup berat, bayangkan saja, untuk menciptakan satu varian rasa membutuhkan waktu sedikitnya tujuh bulan untuk menemukan formula atau racikannya. Setelah itu masih harus melakukan survei untuk mengetahui respon dari konsumen sebelum diputuskan layak dipasarkan.
Melalui tahapan-tahapan seperti itulah akhirnya tercipta berbagai varian rasa Bluder Cokro yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Antara lain: original, cokelat, kismis, keju, coklat keju, keju lumer, kacang, coklat kacang, tiramisu, klepon, kopi, greentea, taro, klepon, abon sapi, dan nutella.
Kesuksesan Bluder Cokro pada akhirnya memicu pabrik roti lainnya untuk ikut memproduksi roti bluder sebagai oleh-oleh khas Madiun, meski dengan merk berbeda.
Ingin mencari penjual terdekat dari lokasi anda via Google Maps? Silahkan KLIK DISINI