PERBEDAAN KEBAB DAN SHAWARMA
Kedua kuliner ini sebenarnya sama-sama hidangan khas dari daerah Timur Tengah dan Turki, dan sama-sama dikenal sebagai kuliner cepat saji layaknya burger atau hot dog dalam kuliner Barat. Di Indonesia kebab lebih dikenal sebagai irisan daging serta sayuran yang dibungkus oleh roti pipih bernama roti pita.
Tetapi jika berada di restoran khas Timur Tengah, kuliner dengan bentuk yang serupa dengan kebab ldisebut sebagai shawarma. Lantas, bedanya Kebab dan Shawarma?
Dilansir dari Times of India, sebutan Kebab berasal dari kata “Kababa” dalam bahasa Aramaic Kuno yang memiliki arti memanggang atau membakar. Sedangkan Shawarma berasal dari bahasa Arab dan juga merujuk bahasa Turki, yang artinya memutar atau melipat. Untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasannya dibawah ini:
KEBAB
Dilansir dari Foodsguy, kebab merujuk pada olahan masakan daging khas dari Timur Tengah, baik yang dibakar atau sedikit digoreng, tergantung daerah asalnya. Tapi umumnya, berupa potongan daging dalam bentuk dadu ataupun cincangan daging yang dipanggang dengan tusukan sate dari logam atau kayu.
Definisi lain juga menyebut bahwa segala macam olahan berbahan dasar daging di Timur Tengah bisa disebut kebab. Baik daging yang dipanggang seperti sate, dimasak di dalam kuali hingga digoreng dan dipanaskan dalam oven, semuanya bisa disebut kebab.
Pilihan daging kebab pun bisa bermacam-macam, namun paling banyak digunakan adalah daging kambing dan domba, tergantung daerah dan latar belakang budayanya karena banyak juga yang menggunakan daging sapi, ayam, kalkun, atau ikan dan seafood. Kebab yang menggunakan daging babi juga ditemukan dalam masyarakat Armenia, Yunani, dan komunitas Kristen di Timur Tengah.
Kebab pada saat ini telah menjadi makanan yang berkembang luas di dunia termasuk resepnya. Dari mulai Turki, Semenanjung Arab, Iran, India, hingga Armenia dan Yunani bisa ditemukan kuliner sejenis dengan berbagai jenis yaitu:
- Adana Kebab; menggunakan bahan dasar daging cincang atau giling yang sudah dibumbui rempah, lalu dipanggang. Dagingnya bisa berupa domba, sapi, hingga ayam yang ditusuk dengan tusukan logam. Jenis ini disajikan di atas piring dengan nasi pilaf atau roti sebagai teman makannya. Kebab dengan daging cincang ini juga banyak viariasinya di berbagai wilayah. Di Iran ada Koobideh yang serupa bentuknya, lalu di Arab ada Kofta yang sama-sama dari daging cincang.
- Shish Kebab; menggunakan daging utuh yang dipotong dadu lalu dipanggang. Potongan daging akan dibumbui dan dipanggang di atas bara api hingga matang. Selain potongan dadu, ada juga yang berupa potongan iga domba.
- Doner Kebab; kebab yang paling populer, termasuk di Indonesia karena memang disajikan sebagai makanan cepat saji. Bentuknya berupa irisan daging yang ditumpuk dengan sayuran dan saus, lalu dibungkus dengan roti. Dagingnya pun juga dipanggang dengan metode pembakaran vertikal yang bisa berputar. Gyros juga salah satu bentuk lain dari Doner kebab yang bisa kamu jumpai di Yunani. Dalam Gyros kamu bisa memilih daging domba, sapi, ayam, ataupun babi.
SHAWARMA
Jika Kebab merujuk pada cara pengolahannya, maka Shawarma merujuk pada cara penyajiannya. Penyajian Shawarma umumnya berupa irisan daging tipis yang ditumpuk dengan sayuran dan dibungkus dengan roti pita tipis. Daging untuk isian Shawarma seringkali dipanggang menggunakan alat panggang vertikal yang bisa berputar.
Penyajian Shawarma sekilas emang sangat mirip dengan Doner kebab yang memang resepnya berasal dari Ottoman. Jadi bisa dibilang bahwa Shawarma sebetulnya bagian dari cara penyajian Doner Kebab. Namun pada akhirnya, cara penyajian Shawarma lebih berkembang di masyarakat Timur Tengah dan Semenanjung Arab.
Karena berkembang di kawasan Arab dan Timur Tengah, penggunaan roti untuk bungkus Shawarma adalah jenis roti pita yang tipis. Dinikmatinya pun dengan saus dan makanan ala Timur Tengah lainnya seperti Hummus dan Tahini.
Ingin mencari penjual SHAWARMA terdekat dari lokasi anda via Google Maps? Silahkan KLIK DISINI