Rambut Nenek, Jajanan Jadul Era 90-an Ternyata Masih Eksis Di Bogor

Rambut nenek merupakan nama jajanan yang populer di tahun 1990-an. Selain dikenal sebagai rambut nenek, jajanan ini disebut juga dengan arum manis, karena cita rasanya  memang manis dengan tekstur butiran tepung yang khas. Namun, nama sebenarnya adalah arbanat. Nah, karena awalnya berwarna putih seperti uban, maka dinamakanlah rambut nenek.

Tak hanya di Indonesia, jajanan semacam rambut nenek juga ada di beberapa negara, salah satunya Perancis. Di negara Perancis, jajanan tersebut mendapat sebutan Barbe a Papa. artinya "jenggot ayah". Namun, jika dilihat-lihat lagi, bentuknya lebih mirip dengan permen kapas.

Karena mencoba mengikuti perkembangan jaman, jajanan rambut nenek mulai dibuat dengan beragam warna. Ada hijau, merah muda, dan kuning. Dan beragam rasa, seperti rasa melon, pisang dan lain-lainnya.

Sejarah jajanan rambut nenek sampai saat ini, belum ada yang bisa menjelaskan dengan pasti. Beberapa  pendapat menyatakan bahwa jajanan rambut nenek berasal dari Kota Malang, dan ada yang bilang dari desa Kesambi, Kabupaten Lamongan. Tapi pada umumnya, yakin bahwa jajanan rambut nenek memang berasal dari Jawa Timur.

Pada jaman dahulu, para pedagang jajanan rambut nenek itu akan berkeliling dari rumah ke rumah, sambil bermain alat musik berupa rebab (semacam alat gesek seperti biola). Transaksinya juga unik. Hanya dibeli dengan cara barter, yaitu  menukarkan barang bekas, berupa botol atau kaleng. Namun sekarang penjual jajanan rambut nenek sudah langka dan  jarang ditemukan.

Selain karena kalah bersaing dengan jajanan kekinian, proses pembuatannya juga tidak mudah, butuh kesabaran. Bahan untuk membuat jajanan rambut terdiri dari gula pasir, tepung terigu, pewarna makanan, dan air.  Pertama-tama, gula pasir, air dan pewarna makanan dimasak dengan api kecil hingga berubah menjadi adonan lengket seperti  dodol.

Jika dilihat sekilas memang, belum terlihat wujud rambut nenek. Bahkan bentuknya menyerupai adonan gulali. Tak bisa dipungkiri, baik rambut nenek dan gulali sama-sama berbahan dasar gula. Terkadang, beberapa orang mengenal rambut nenek dengan gulali basah.

Membuat gulali juga lebih mudah ketimbang rambut nenek, yang  butuh keahlian khusus untuk mengubah adonan lelehan gula menjadi helaian-helaian rambut nenek lembut nan tipis. Mulanya, adonan lelehan gula akan dicungkil sebagian  dengan sebilah kayu sederhana. Ukurannya sekitar satu genggam orang dewasa. Kemudian dipindaahkan ke dalam wadah berisi tepung. Tak sembarang tepung, hanya tepung beras atau tepung jagung yang mampu mengurangi daya lekat adonan gula.

Tarik dan ulur adonan berulang-ulang hingga memanjang, menciptakan bentuk panjang rambut nenek. Prosesnya semacam membuat adonan mie secara manual. Adanya tepung membuat adonan yang telah memanjang tak lengketdan tak menyatu  lagi.

Pada mulanya akan terasa berat, karena adonan begitu legitnya. Namun setelah terbentuk, helaian rambut nenek akn terasa empuk. Setelah terbentuk,  rambut nenek harus ditiriskan dari tepung yang kemungkinan menempel terlalu banyak. Setelah terbentuk, rambut nenek harus ditiriskan dari tepung yang kemungkinan menempel terlalu banyak.

Jajanan rambut nenek, ternyata melegenda di Bogor. Awalnya memang hanya bisa ditemukan di sekolah-sekolah SD, tapi saat ini jajanan tersebut bisa dijumpai di sekitaran Jalan Suryakencana, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Salah saatu pedagang Jajanan Rambut Nenek, Oji (58) mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan rambut nenek selama 25 tahun, dengan cara berjalan kaki berkeliling dari rumah ke sekolah-sekolah. Tapi  semenjak pandemi Covid-19, , Oji tidak lagi berjualan di sekolah SD, hanya keliling ke tempat pusat kuliner saja.

Namun Oji mengakuai  bahwa selama pandemi pendapatannya tidak berkurang, karena mengakalinya dengan cara berjualan keliling. Kuliner tradisional yang berbahan dasar gula ini tidak hanya disukai oleh anak-anak saja, bahkan banyak juga dari kalangan remaja dan orang tua yang mencarinya.

Jajanan rambut nenek, dijual dengan dengan Simping, untuk memadukan rasa manis dan gurih. Harganya untuk satu tumpuk hanya Rp2 ribu, untuk yang sudah dikemas plastik itu Rp 10 ribu





Ciri Khas Serabi Berbagai Daerah Di Indonesia

Istilah Serabi, berasal dari Bahasa Sanskerta yang memiliki arti wangi/harum), digunakan untuk memberi nama jajanan tradisional dari Indonesia yang memiliki rasa manis dan tekstur yang empuk. ASAL USUL SERABI Cemilan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Sebagai bukti dapat dilihat dari beberapa catatan sejarah dibawah ini, yaitu: 1.SERAT CENTHINI Serat Centhini atau juga disebut Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga, adalah salah satu karya sastra terbesar… Baca selengkapnya.....
Burung Belibis Goreng Rasa Juara

Burung Belibis Goreng, Menu Langka dengan Rasa Juara!

Bicara soal kuliner, Indonesia memang sangat kaya. Memiliki wilayah luas dipadu dengan keragama suku, tak dipungkiri Indonesia pun memiliki resep-resep kuliner yang menggugah selera disemua daerahnya. Salah satu menu yang nendang di perut adalah Burung Belibis Goreng. Mendengar namanya, sebagian dari Anda mungkin merasa janggal. Namun, menu ini nyata ada bahkan dijajakan. Tak mudah dijumpai di sembarang tempat, ternyata menu langka ini rasanya juara! Baca selengkapnya.....

Apa Sebenarnya Manfaat Minuman Fruit Tea Hingga Viral Di Media Sosial?

Fruit Tea adalah merek minuman teh rasa buah pertama di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro, pada tahun 1997. Bahan bakunya berasal dari daun teh pilihan yang diambil dari dari perkebunan milik sendiri demi menjaga kualitas teh yang bermutu, serta diberi tambahan ekstrak buah-buahan agar memiliki banyak manfaat. Minuman Fruit Tea tersedia dengan berbagai varian rasa yang menyegarkan. Baca selengkapnya.....

Shawarma Gang Sebelah SD Empang Seberang BTM

Masih edisi Bogor gerimis. Lepas beli pancong di gang sebelah SD Empang seberang BTM. Ada kudapan yang menggoda. Shawarma dan Kebab dengan kentang, salada dan pilihan topping daging Ayam , sapi atau campur. Benar-benar jadi sore yg menggoda. (pengalaman kuliner Muhammad Ichwan Basir). Baca selengkapnya.....
  • Enjoy a Unique Holiday Experience in 4 Cities in Indonesia with the Best Culinary Tourism

    Enjoy a Unique Holiday Experience in 4 Cities in Indonesia with the Best Culinary Tourism

    Visiting a tourist destination for a holiday will not be complete without enjoying traditional local foods. Indonesia with its sheer natural beauty is not only popular with tourist attractions but also unique and tasty traditional cuisine. Interestingly, each place has its own traditional foods that different from one to another. This page has chosen the top 4 cities in Indonesia with the best culinary tourism. What are they? Check this out!

Jajanan Non Halal

Bakmi Aloi, Rekomendasi Bakmi Babi di Bogor

Bakmi babi enak di Bogor menjadi salah satu kuliner yang banyak diburu oleh wisatawan non-muslim. Di kota Bogor memang tidak hanya tersedia bakmi dengan toping ayam saja. Namun juga menyediakan bakmi dengan toping daging babi yang tidak kalah nikmat. Suasana kota Bogor, ditambah dengan seporsi bakmi babi akan membuat perut kenyang. Baca selengkapnya.....