Di Tionghoa, sekoteng terdiri dari empat buah yang dikeringkan, yaitu kacang amandel, buah jali, Lengkeng, dan biji teratai. Di Indonesia su ko thung sulit untuk dilafalkan, sehingga lebih dikenal dengan nama sekoteng. Pada umumnya, Sekoteng dijual keliling dengan menggunakan gerobak pikul, tetapi ada juga yang berjualan dengan menetap.
Gerobak Sekoteng biasanya mempunyai dua sisi berupa satu sisi untuk panci air jahe beserta kompornya, sedangkan sisi lain adalah tempat bahan campuran dan tempat mempersiapkan sekoteng. Selain berjualan sekoteng, para penjual kadang-kadang juga berjualan ronde.
Namun di Bogor, ada sekoteng yang unik, tidak dijual dalam kondisi hangat, tapi berupa minuman dingin karena ada tambahan 'es' dalam penyajiannya, 'Es sekoteng ', begitu sebutannya. Es sekoteng konon kuliner jadul yang berasal dari Bandung, termasuk es sekoteng di bogor ini yang sudah berjualan sejak 1998.
Awalnya berupa Warung tenda di bawah pohon rindang iyang tidak memiliki nama, setelah mulai ramai pembeli setianya kerap menyebutnya dengan Es Sekoteng Boper. Boper ialah singkatan dari Bogor Permai, nama toko kue legendaris yang sudah berdiri lebih lama di dekat es sekoteng tersebut.
Pada hari kerja, tempat ini kerap ramai dikunjungi pembeli mulai siang hari. Maklum saja, tempatnya memang tengah kota. Sedangkan Sabtu ramai oleh anak muda dan minggu oleh keluarga karena tersedia berbagai kuliner lainnya seperti soto, bakso, sate padang, dan yang lainnya.
Satu porsi es ini berisikan bubur pacar cina, alpukat, kelapa muda, es serut, dan guyuran susu kental manis. Rasanya yang legit dan segar
Untuk menikmati es ini, Anda anda bisa datang mulai pukul 09.00 hingga pukul 16.30 WIB. Jangan kaget jika Anda tak mendapatkan kursi saat siang hari. Sebab makan sambil berdiri ketika siang hari di tempat ini sudah merupakan pemandangan yang biasa.
Satu porsi es sekoteng dijual seharga Rp 14.000. Lokasinya tak jauh dari Istana Bogor, masuk ke Jalan Sudirman ke arah Air Mancur, persis di pertigaan Bogor Permai, Jalan Sawojajar.