Bagaimana tidak, nama kuliner ini adalah Kue Kontol Kambing. Tak sekedar menggelitik telinga, kue ini justru menggelitik lidah karena uenake pol rek! (dalam bahasa khas Jawa Timur), alias enak banget, dalam bahasa Indonesia. Lantas. apa yang membuatnya Kue Kontol Kambing ini istimewa? Temukan jawabannya dalam uraian berikut, dan jangan beranjak sebelum penghujung paragraf!
Jika menyebut Kue Kontol Kambing, tak perlu langsung berpikir jika makanan ini berkaitan dengan alat kelamin kambing jantan. Pasalnya, antara nama dan kenyataan ‘sangat tak sesuai’. Kontol Kambing sama sekali tak berkaitan dengan ‘anunya si embek’. Bahannya pun sama sekali tak mengandung unsur kambing.
Viral dengan namanya yang bikin mengernyitkan dahi, Kue Kontol Kambing tak lain hanyalah jajanan tradisional yang terbuat dari kacang hijau/tolo atau masyarakat jawa Timur yang lebih mengenalnya dengan nama kacang tunggak, sejenis kacang panjang.
Kacang tolo yang akan dibuat Kue Kontol Kambing, pertama-tama harus dipisahkan dulu dari kulitnya, kemudian dihaluskan dan diberi tambahan gula. Proses selanjutnya adalah membalutnya dengan adonan tepung terigu. Setelah itu, digoreng sampai kering. Sebenarnya proses tersebut tak jauh berbeda dengan membuat gorengan pada umumnya.
Makanan ini sebenarnya mirip dengan onde-onde basah di Jawa Tengah yang menggunakan tepung ketan untuk membuat kulitnya, kemudian ditaburi wijen. Lalu, bagaimana dengan pemberian nama Kue Kontol Kambing? Jika diperhatikan dengan seksama, kue Kontol Kambing memang memiliki bentuk bola kembar dua, mirip buah pelir kambing, Mungkin karena itulah akhirnya disebut sebagai Kue Kontol Kambing.
Bahan-bahan untuk membuat Kue Kontol Kambing, relatip mudah didapat. Anda juga membuatnya di rumah. Mengutip web ngalam.co, beberapa bahan yang harus disiapkan adalah: kacang tolo, gula merah, tepung terigu, tepung maizena, vanili, daun pandan, gula pasir serta garam secukupnya. Bahan yang tak boleh ketinggalan, tentunya adalah minyak untuk menggoreng.
Untuk cara memasaknya, rebus kacang tolo hingga merekah, tambahkan pula daun pandan agar aroma harum. Angkat setelah matang. Dalam kondisi masih panas, campurkan rebusan kacang tolo dengan rebusan gula merah, vanili, garam dan juga tepung maizena. Aduk-aduk hingga menjadi adonan halus, beri tambahan gula pasir untuk menambah rasa manis sesuai selera.
Selanjutnya, ambil adonan dengan ukuran tertentu, kemudian cetak atau bentuk menjadi bulat sambil dipipihkan sedikit. Rekatkan setiap dua "bola" menjadi satu, hingga berbentuk seperti buah pelir kambing. Lalu celupkan kedalam adonan kental dari tepung terigu yang dicampur air dan ditambahkan sedikit garam. Maka Kontol Kambing siap digoreng, setelah matang langsung disajikan panas-panas sebagai 'teman' menikmati kopi atau teh.
Nah, demikian ulasan tentang kue khas Malang bernama Kontol Kambing. Jangan lupa untuk mencicipinya saat ke Malang suatu hari nanti.