Ciri Khas Serabi Berbagai Daerah Di Indonesia

Istilah Serabi,  berasal dari Bahasa Sanskerta yang memiliki arti wangi/harum), digunakan untuk  memberi nama jajanan tradisional dari Indonesia yang memiliki rasa manis dan tekstur yang empuk.

 

 

ASAL USUL SERABI

Cemilan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Sebagai bukti dapat dilihat dari beberapa catatan sejarah dibawah ini, yaitu:

 

 

1.SERAT CENTHINI

Serat Centhini atau juga disebut Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga, adalah salah satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa Baru. Serat Centhini menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa, supaya tidak punah dan tetap terlestarikan sepanjang waktu.

Serat Centhini ditulis para pujangga keraton Surakarta selama 1814-1823 atas perintah Pakubuwana V. Pada masa tersebut, serabi merupakan bagian dari kudapan atau makanan kecil, sama seperti camilan yang ada dalam  simbol konektivitas dengan kekuatan gaib atau biasa disebut sebagai sesajen pada prosesi ijab atau pernikahan.

Juga pada acara ruwahan atau masyarakat jawa lebih  mengenalnya sebagai Nyadran,  sebuah  aktivitas budaya yang dilakukan untuk menyambut bulan puasa.

Nyadran juga merupakan  tradisi untuk menghormati para leluhur, dengan cara membersihkan makam keluarga kemudian mendoakan serta berbagi sedekah dengan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan rumah. Dengan menyelenggarakan nyadran, diharapkan  semua umat Islam dapat menjalankan puasa, tanpa adanya halangan apapun.

 

 

2.PUPUH (TEMBANG)

Pada tembang ke 157, bait 7-8 yang memuat keterangan mengenai sembilan macam serabi yang harus disiapkan sebagai sesajian dalam ruwatan. Kemudian pada tembang yang sama, bait 18, juga menceritakan tentang serabi sebagai salah satumakanan yang banyak dijajakan di halaman rumah yang menyelenggarakan pertunjukan wayang kulit.

 

 

PENGARUH BUDAYA LUAR PADA SERABI

Sebagai makanan yng cukup popular, Serabi memiliki beberapa sebutan lain, seperti Srabi atau Surabi. Bentuknya dapat dikatakan juga mirip dengan pancake atau wafel,  makanan dari budaya kuliner barat yang menggunakan bahan dan cara pembuatan berbeda dengan serabi. Menurut pakar kuliner, Bondan Winarno, hal itu bisa terjadi karena sebagaimana makanan tradisional lainnya, serabi juga mendapat pengaruh dengan budaya kuliner dari luar Indonesia.

Yang pertama adalah dari India,  dimana terdapat cukup banyak makanan yang dibuat dari bahan utama berupa tepung beras dan santan. Bahkan ada yang punya nama mirip  dengan kuliner Indonesia yaitu Appam. Yang kedua adalah pengaruh Belanda yang terjadi  pada masa penjajahan. Sebagai contoh adalah jajanan di wilayah Sumatera Barat yang disebut Pinukuik, mirip dengan  pancake.

 

 

BAHAN, CARA MEMASAK DAN VARIASI SERABI

Serabi tradisional, pada umumnya dibuat dari tepung beras, santan kelapa, dan garam. Kemudian dimasak menggunakan periuk tanah liat kecil dan dipanggang di atas tungku arang atau kayu api. Itu sebabnya, serabi,  memiliki cita rasa gurih, bertekstur lembut dengan aroma yang khas.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak penjual serabi yang terus berinovasi. Mulai dari mengganti alat memasaknya hingga menciptakan berbagai  variasi seperti menambahkan telur ayam yang telah dikocok, ke atas adonan serabi yang sedang dimasak, diberi gula untuk membuat serabi manis, aroma pandan atau vanilla untuk memperkuat aroma wanginya hingga berbagai topping seperti sosis, keju, maupun mayones maupun buah durian yang sekarang sedang trend.

 

 

CIRI KHAS SERABI YANG TERKENAL DI BERBAGAI DAERAH

Meski sama-sama mengusung nama serabi, baik rasa maupun bentuknya memiliki ciri khasnya masing-masing. Inilah beberapa jenis serabi yang populer dari berbagai daerah di Nusantara antara lain:

 

1.SERABI SUNDA

Kuliner khas sunda memang memiliki tempat tersendiri dihati para pecinta kuliner, termasuk Serabi Ciri khas serabi sunda atau biasa disebut surab,  kini identik dengan nama Surabi Bandung yang memiliki varian cukup beragam. Mulai dari Surabi kinca, salah satu jenis serabi tradisional khas Sunda yang mendapatkan cita rasa manisnya dari siraman kinca, saus yang terbuat dari santan dan gula merah.

Varian lain juga tersedia melalui dengan topping yang diolah sesuai dengan selera kekinian. Saus atau cairan yang tadinya hanya berupa gula kelapa kini diganti dengan selai bercita rasa durian, strawbery hingga selai kacang dan markisa. Serabi Bandung saat ini juga bisa dinikmati dalam bentuk serabi isi. Beberapa olahan makanan seperti daging ayam, telor, kornet dimasukkan ke dalam serabi yang menjadi alternatif pilihan yang menggugah selera.

Salah satu pelopor usaha surabi Bandung yang terkenal adalah Surabi Bandung Enhaii. Nama ini didapat karena tempat jual awalnya dekat dengan sekolah perhotelan STP Bandung yang dahulu bernama NHI (dibaca: enhaii).

 

2.SERABI SOLO

Berbeda dengan surabi asal Sunda yang memiliki rasa gurih, serabi Solo justru memiliki cita rasa yang cenderung manis, dengan ciri khas kerak tipis kecoklatan pada bagian pinggirnya. Kelezatan rasanya didukung dengan siraman areh, yaitu santan kental yang dituangkan saat serabi dalam keadaan setengah matang.

Serabi Solo adalah salah satu kuliner tradisional yang menjadi ikon kota Solo. Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1923, serabi telah menjadi budaya kuliner Jawa Tengah yang tidak bisa ditinggalkan dan makanan favorit warga Solo. termasuk pendatang yang berwisata ke kota ini.

Serabi solo identik dengan ciri khas serabi masa lalu dengan cita rasa tradisional, disajikan polos dan tanpa menggunakan tambahan apapun. Intinya Anda makan dalam keadaan kering. Tetapi jika anda berkunjung ke kota ini, sudah tersedia serabi solo dengan berbagai macam topping yang menarik untuk dicoba. Antara lain potongan  pisang, nangka, jagung hingga bahan yang lebih modern seperti keju atau cokelat, irisan telur, sosis, termasuk memberi bahan pewarna agar lebih menarik.

Sama dengan serabi pada umumnya, bahan dasar untuk membuat serabi solo juga sangat sederhana, terdiri dari  garam, gula, santan, tepung beras dan daun pandan menjadi pewanginya. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan hingga membentuk adonan, kemudian  dimasak secara tradisional juga dengan menggunakan wajan tanah liat diatas tungku arang kayu yang juga terbuat dari bahan tanah liat.

Proses memasaknya dengan cara menuang adonan dituang diatas wajan dan ditutup sekitar 3 menit. Adonan akan mengembang dan akhirnya matang dengan tekstur garing di bagian luar/pinggir dengan sedikit sensasi rasa hangus terbakar dan bagian tengah yang tetap kenyal.

Ada beberapa tempat di Solo yang terkenal sebagai penjual serabi legendaris dengan harga yang terjangkau. Seperti  di wilayah sepanjang jalan Slamet Riyadi, salah satunya adalah Srabi Noto Dewe. Anda bisa melihat ciri khas serabi Solo disini dimana akan ada beberapa deretan wajan kecil yang menjadi tempat memasak adonan serabi.

Selain jalan Slamet Riyadi, ada pula outlet lain yang dikenal sebagai perintisnya yaitu Serabi Notosuman yang tetap menjaga keotentikan resepnya. Ada dua otlet  Serabi Notosuman yaitu Nyonya Lidia yang khas dengan kemasan warna hijau dan Nyonya Handayani yang didominasi atribut dagang berwarna jingga.

Perbedaan lain dari kedua otlet tersebut terletak pada bentuk pengemasan. Apabila Nyonya Lidia mengemas serabinya dalam gulungan daun pisang, lain halnya dengan Nyonya Handayani yang hanya meletakan serabi di atas daun pisang tanpa menggulungnya.

 

 

3.SERABI AMBARAWA

Meski sama-sama terbuat dari tepung beras dan campuran santan, serabi Ambarawa yang biasa disebut juga sebagai  Serabi kucur atau serabi Ngampin, memiliki ciri khas serabi yang berbeda dengan serabi dari daerah lainnya. Kelezatan serabi ambarawa dari Desa Ngampin boleh dibilang sudah begitu terkenal di penjuru Jawa Tengah.

Disajikan dengan kuah encer dari  campuran dari gula merah dan santan, ukuran serabi ambarawa relatif kecil dan tipis. Jika ingin menikmati Serabi Ambarawa, anda dapat dengan mudah menemuinya  di sepanjang Jalan Raya Magelang menuju Semarang, tak jauh dari Pasar Ngampin

Menempati bilik-bilik yang terbuat dari  kayu, para pedagang akan membuka tempat jualannya mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Serabi yang ditawarkan , akan diolah dengan metode tradisional , memanfaatkan tungku kecil dan kayu bakar.

Usai menuangkan adonan, wajan pun ditutup, dan didiamkan beberapa saat, agar bagian bawahnya kering sehingga tidak lengket. Setelah beberapa menit, serabi pun diangkat menggunakan alat seperti spatula, diletakkan di semacam alas, kemudian disiram dengan kuah santan dan gula merah.

Serabi ambarawa memiliki tekstur empuk dan lembut. Rasa gurih pada kuahnya berpadu dengan manisnya gula merah. Sebagai pelengkap, bisa ditambahkan dengan tapai ketan. Beberapa penjual serabi ambarawa ada juga yang menyediakan buah durian untuk dipadukan dengan serabi, khususnya saat Lebaran tiba.

Ada sebuah kepercayaan yang dianut masyarakat sekitar ambarawa mengenai serabi.  Pada jaman dahulu, orang-orang akan berjualan serabi sebelum bulan Syaban, tepatnya 15 hari sebelum puasa. Di waktu tersebut, para pemuda yang masih bujang akan berjalan-jalan dan menyantap serabi di malam hari. Konon, bila melakukan ritual ini mereka akan mendapatkan jodoh.

 

 

4. SERABI PADANG

Setelah membahas beberapa serabi asal pulau Jawa, kini saatnya beralih ke wilayah Sumatera Barat. Pinukuik boleh dibilang merupakan serabinya orang Minang. Meski begitu, bahan serta proses pembuatannya tak jauh berbeda dari serabi kebanyakan.

Pinukuik biasanya disantap langsung karena sudah memiliki cita rasa yang manis. Apabila kurang manis, bisa juga ditambahkan dengan kucuran susu kental manis. Makanan yang satu ini akan jauh lebih nikmat jika disantap dalam keadaan masih panas.

 

 

5. SERABI BALI

Pulau Dewata rupanya juga memiliki sajian tradisional yang serupa dengan serabi. Makanan ini populer dikenal dengan nama laklak. Makanan yang satu ini disajikan dengan parutan kelapa dan siraman saus gula merah.

Laklak biasanya lebih banyak tampil dalam warna hijau. Namun begitu, laklak warna putih juga tak sulit untuk ditemui. Teksturnya jauh lebih padat jika dibandingkan dengan serabi dari daerah lain.

Selain beberapa serabi yang telah disebutkan, masih ada begitu banyak jenis serabi dari berbagai daerah lainnya yang tak kalah menggoda. Sebut saja salah satunya adalah Serabi Betawi atau yang lebih dikenal dengan kue ape. Ada juga Serabi Arab yang berasal dari Bogor, kemudian tak ketinggalan Serabi Kalibeluk dari kabupaten Batang, Jawa Tengah.

 

 

6.SERABI BOGOR

Selain akan pesona wisata alamnya, Bogor juga terkenal dengan serabinya. Masyarkat Bogor biasa menebut serabi dengan surabi, lantaran istilah ‘sura’ memiliki makna besar. Kemungkinan, karena makanan ini muncul dalam perayaan-perayaan besar di Bogor pada masa lampau.

Salah satu perayaan besar yang biasanya memanfaatkan surabi adalah peringatan isra’ mi’raj, peringatan hari besar umat Islam yang jatuh pada bulan rojab, hari ke 27 bulan hijriyah.

Dari bahan, bentuk, dan rasanya juga tidak begitu jauh dengan yang ada di kota-kota lain, demikian juga variannya.

Salah satu varian Surabi Bogor yang menjadi favorit adalah surabi durian. Di mana surabi hangat dengan tekstur yang kenyal dan lembut, dipadukan dengan saus durian yang kental.

 

PENJUAL SERABI DI BOGOR

1.Kedai Serabi Duren

Jl. Aria Surialaga No. 1001-4, RT.01/RW.05, Pasirkuda, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor

Disini, terdapat serabi berbagai jenis topping, dimana topping durian yang menjadi favoritnya. Pilihannya adalah durian polos, durian cokelat, durian pisang, durian keju, durian cokelat keju, durian coklat keju, hingga durian pisang keju

 

2. Serabi Duren Sukasari

RM Sambel Hejo, Jl. Sukasari 1 No. 27, RT.6/RW.02, Sukasari, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor.

Kedai ini menyediakan aneka menu serabi, seperti: serabi duren, keju susu, cokelat, pisang kinca, nangka keju, oncom, oncom telor, sosis, hingga ayam.

 

3. Serabi Duren Bang Kumis

Jl. Sukasari 1 No. 32, RT.05/RW.04, Baranangsiang, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor.

Menunya yang ditawarkan: serabi nangka, serabi oncom, serabi keju, serabi coklat, serabi pisang, serabi duren, serabi sosis, serabi telur, serabi kinca, hingga serabi mayones.

 

4. Serabi Duren Si Kabayan Café

Jl. Pandu Raya No. 49d, RT.06/RW.14, Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Menunya cukup beragam, mulai dari serabi duren, serabi duren oncom, serabi duren coklat, serabi oncom sosis, serabi telur, dan masih banyak lagi.

 

5. Kedai Serabi Durian Pomad

Jl. Pangeran Sogiri RT.1/RW.4, Cibuluh, Bogor Utara, RT.01/RW.04, Cibuluh, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kedai ini menawarkan beragam menu serabi yang super unik dan beda dari yang lain, seperti: serabi oncom sambal, serabi oncom telur mayones, serabi sosis sambal, hingga serabi oncom telur sosis ayam keju dan mayones.

ciri khas serabi

Serabi Solo, Terkenal Sejak "Jaman Doeloe"

Banyak sekali jajanan tradisional di Indonesia yang penuh dengan sejarah dan juga budaya. Salah satunya adalah serabi. Makanan yang satu ini seringpula disebut dengan apem dan sebagainya di beberapa wilayah yang berbeda. Beberapa kota di Indonesia memiliki serabi mereka sendiri dengan ciri khas serabi yang berbeda. Salah satu yang akan dibahas ini adalah serabi Solo yang telah terkenal sejak lama bahkan mungkin ketika kakek nenek Anda masih kecil. Baca selengkapnya.....

Es Cincau Siliwangi

Bogor juga punya beragam minuman segar khas daerah, yang bakal melengkapi wisata kuliner Anda. Salah satu destinasi wisata kuliner Bogor yang menawarkan minuman khas Bogor yang patut Anda coba adalah Es Cincau Hijau Siliwangi. Baca selengkapnya.....

Mie Ayam Yamin Bangkalan Jalan Mawar

Setelah penasaran sekian lama akhirnya bisa mencicipi mie ayam ini yang sempat viral du Bogor . Jenis mie ayam yamin yang tidak dipakai kan kecap manis. Harga 1 porsi mie ayam original 14ribu. Sedangkan yang komplit pakai ceker dan pangsit basah 18 ribu. Potongan ayamnya besar-besar dan rasa mienya tidak mengecewakan. Cuma harus sabar ya soalnya antri dan kita harus ambil pesanan kita sendiri bukan diantarkan ke meja kita. Sekarang mereka sudah menempati ruko dan tempatnya nyaman, bukan di… Baca selengkapnya.....