Mengupas Sejarah Es Selendang Mayang, Minuman Segar Untuk Berbuka Puasa Ramadhan

Indonesia bukan saja dianugerahi dengan panorama alam yang indah, melainkan juga diuntungkan dengan keanekaragaman suku yang dimilikinya. Setiap suku memiliki budaya dan tradisi masing-masing yang unik dan membedakan dari suku lain. Tak dipungkiri keragaman itu justru menjadikan warna tersendiri dalam bingkai persatuan Indonesia. Bicara soal keragaman budaya dan tradisi bukan saja soal tarian, nyanyian atau upacara adat, tetapi juga soal kuliner. Ya, setiap suku di negeri ini memiliki makanan maupun minuman segar tradisional yang memiliki kekhasan rasa.

Demikian halnya dengan Suku Betawi yang banyak memiliki warisan kuliner nan enak. Suku asli Jakarta ini, salah satunya memiliki olahan minuman segar yang menggugah selera. Namanya adalah es selendang mayang. Sekilas mendengar namanya, apa yang terbayang di benak Anda?

Apakah selendang dari gadis bernama mayang atau Anda punya bayangan lain? Daripada penasaran, berikut akan kami ajak Anda mengungkap  sejarah es selendang mayang.  Es selendang mayang saat ini merupakan satu jenis minuman warna warni yang bisa dijumpai di kawasan Kota Tua Jakarta. Seperti diketahui, Kota Tua adalah salah satu destinasi wisata sejarah di Ibu Kota Jakarta. Di tempat ini, Anda akan disuguhi panorama bangunan khas peninggalan masa penjajahan Hindia Belanja.

Seperti namanya, Kota Tua pun dikemas dengan segala hal yang beraroma klasik. Nostalgia masa lalu diantaranya bisa dirasakan dengan mencoba mengendarai sepeda onthel tua. Mengenakan pakaian khas kompeni atau noni Belanda pun akan melengkapi petualangan yang sekan membawa Anda berada di masa Hindia Belanda. Kuliner-kuliner klasik pun dapat dijumpai di tempat kota tua ini, termasuk minuman warna warni yang disebut sebagai es selendang mayang.

Es selendang mayang yang mencoba memadukan kuliner warisan budaya Suku Betawi ini dengan landscape kota tua yang identik Jakarta Tempo Doeloe. Langkah tersebut tergolong sukses, tidak afdol rasanya jika berkunjung ke Kota Tua tanpa menikmati kuliner klasik seperti Es Selendang Mayang.

Es Selendang Mayang dibuat dari bahan tepung sagu aren, tepung hukwe, garam, dan air. Pandan pun acapkali ditambahkan untuk memberikan aroma wangi. Adonan tersebut dimasak dan setelah jadi bentuknya akan seperti agar-agar. Supaya lebih menarik, biasanya adonan tersebut ditambahi dengan pewarna makanan. Setelah masak, adonan tadi dipotong-potong. Nah, warna-warni itu mirip dengan selendang.

Wal hasil, minuman warna warni pun disebut dengan es selendang. Sebutan selendang mayang pun kemudian diberikan karena tambahan gula aren yang diberikan pada es ini. Dalam penyajiannya, es selendang mayang menggunakan kuah santan, gula dan tentu saja potongan selendang mayang nan berwarna-warni itu serta es batu. Es ini sangat nikmat dikonsumsi saat matahari terik. Namun, dalam perkembangannya es ini juga bisa dijadikan alternatif untuk berbuka puasa Ramadhan.

Rasanya yang gurih dan manis sangat cocok untuk melepas dahaga setelah seharian puasa Ramadhan. Bahan dasar selendang mayang yang terbuat dari tepung, mengandung karbohidrat pun membuat es ini tidak hanya mampu mengobati haus, tetapi cukup untuk mengganjal perut sementara waktu. Setidaknya hingga solat magrib usai ditunaikan. Berdasarkan sejarah Es Selendang Mayang, masyarakat asli Betawi sendiri, umummenyajikan minuman warna warni ini pada acara tertentu, seperti pernikahan dan Lebaran.

Bagaimana, apakah Anda terbayang ingin segera meminum segelas es selendang mayang saat buka puasa nanti? Atau Anda sudah berniat untuk menyuguhkannya sendiri saat Lebaran nanti sebagai pelengkap hidangan menyambut sanak saudara dan handai taulan? Atau Anda justru penasaran dan ingin segera mengolah sendiri ini saat ini juga?

Apapun pilihannya, dengan mencoba minuman warna warni ini atau bahkan mencoba membuatnya sendiri dan memperkenalkan kepada orang lain, berarti secara tidak langsung Anda sudah berpartisipasi melestarikan sejarah Es Selendang Mayang yang sudah sangat langka bahkan nyaris punah keberadaannya itu.

Kue Koya, Makanan Jaman Dulu Yang Punya Banyak Nama

Kue Koya adalah makanan jaman dulu yang dibuat dari tepung ketan dan kacang. Proses pembuatannya relatif sederhana, bisa dilakukan tanpa bantuan oven, maksudnya hanya memanfaatkan sinar matahari saja untuk mengeringkannya. Beberapa daerah di Indonesia memiliki sebutan-sebutan yang berbeda untuk kue yang satu ini. Baca selengkapnya.....

Masing Ingat Jajanan Jaman SD Yang Namanya Puyam?

Ketika SD dulu banget kan abang-abang yang jualan jajanan depan SD. Kita pasti udah menanti-nantikan jam istirahat buat nyerbu semua jajanan abang- abang yang berjejer di depan sekolah. Ada banyak banget pilihan jajanan favorit yang yummy-yummy pada zaman itu dan rata-rata lima ratusan harganya! Baca selengkapnya.....

Apa Sebenarnya Manfaat Minuman Fruit Tea Hingga Viral Di Media Sosial?

Fruit Tea adalah merek minuman teh rasa buah pertama di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro, pada tahun 1997. Bahan bakunya berasal dari daun teh pilihan yang diambil dari dari perkebunan milik sendiri demi menjaga kualitas teh yang bermutu, serta diberi tambahan ekstrak buah-buahan agar memiliki banyak manfaat. Minuman Fruit Tea tersedia dengan berbagai varian rasa yang menyegarkan. Baca selengkapnya.....
Kontol Kambing Khas Malang Uenake Pol Rek

Kue Kontol Kambing, Nama Yang Menggelitik dan Bikin Panik

Saat mendengar nama kota Malang, apa yang Anda pikirkan? Ya, sebagian besar dari Anda akan menyebut jika salah satu kota di Jawa Timur ini kaya akan tempat wisata beragam, kuliner yang gurih hingga pedas, juga buah apel yang segar alami. Namun, pernahkah Anda berpikir jika Malang juga memiliki kuliner yang namanya kelewat nyeleneh? Baca selengkapnya.....

Cara Menyeduh Kopi Khas Bogor Cap Liong Bulan

Salah satu kopi legendaris kota Bogor yang terkenal adalah Kopi Liong Bulan. Aroma yang khas dan kuat serta rasa yang gurih menjadi membuat kopi ini begitu digemari. Penting bagi para penikmat kopi Liong Bulan untuk mengetahui bagaimana cara menyeduh kopi Liong Bulan untuk mendapatkan kualitas rasa yang maksimal. Baca selengkapnya.....
  • Enjoy a Unique Holiday Experience in 4 Cities in Indonesia with the Best Culinary Tourism

    Enjoy a Unique Holiday Experience in 4 Cities in Indonesia with the Best Culinary Tourism

    Visiting a tourist destination for a holiday will not be complete without enjoying traditional local foods. Indonesia with its sheer natural beauty is not only popular with tourist attractions but also unique and tasty traditional cuisine. Interestingly, each place has its own traditional foods that different from one to another. This page has chosen the top 4 cities in Indonesia with the best culinary tourism. What are they? Check this out!

Jajanan Non Halal

Soto Mie Agih Bikin Nagih

Kuliner Bogor non halal yang cukup ramai dikunjungi di kota Bogor adalah Soto Mie Agih. Kebanyakan menu yang disediakan di Soto Mie Agih memang non halal. Harus diketahui bahwa soto mi ini bukan khas Bogor, melainkan dari Sukabumi. Baca selengkapnya.....