Assalamualaikum.
Mohon maaf, numpang menawarkan, yg buat berbuka puasa. Atau sekedar minum segar dirumah, ini dari Brew-tiful Coffee. Houseblend kopi dengan gula kelapa organik dan susu. Bisa pesan yang lee sugar juga....
250 ml | Rp16.000 |
500 ml | Rp32.000 |
1000 ml | Rp64.000 |
Untuk Order, silahkan menghubungi IG @ritasaadah2412, atau via WA 08128006889
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
---------------------
Ada dua jenis kopi yang diperdagangkan diseluruh dunia yaitu arabika dan robusta. Apa bedanya?
1. Lokasi tanam
Tanaman kopi arabika tumbuh dengan baik di dataran tinggi, antara 700-1700 mdpl, dengan suhu 16-20 derajat Celsius. Di lokasi lain, tumbuhnya tidak maksimal karena rentan terkena penyakit daun karat atau Hemileia Vastatrix (HV). Sedangkan tanaman kopi robusta dapat tumbuh di daratan rendah yakni di bawah 700 mdpl. Meskipun produksinya lebih banyak dari arabika, namun tidak tahan dengan serangan serangga.
2. Bentuk biji
Bij kopi arabika berukuran besar, teksturnya halus, bentuknya pipih dan memanjang. Berbeda dengan biji kopi robusta yang lebih kecil, agak kasar, bentuknya membulat dan terlihat padat. Bentuk dan struktur biji yang berbeda antara arabika dan robusta menyebabkan teknik roastingnya juga berbeda.
3. Rasa dan aroma kopi
Kopi arabika memiliki varian aroma dan rasa yang sangat variatif. Saat belum disangrai, biji kopi arabika mengeluarkan aroma segar seperti buah blueberry. Saat sudah disangrai, kopi arabika mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah hingga kacang-kacangan. Begitu saat dicicipi kopi arabika kaya rasa, dengan kandungan gula alami yang menciptakan nuansa rasa manis.
Itu sebabnya, kopi arabika sebaiknya dinikmati tanpa tambahan gula. Rasa dan aroma kopi arabika juga mendapat pengaruh dari tanaman di sekitarnya, misalnya di sekitar kebun kopi ada tanaman rempah maka kopi juga akan menghasilkan semburat rasa rempah.
Bagaimana dengan kopi robusta? Aroma dan rasanya kuat dan cenderung kasar namun kurang bervariasi. Sebelum disangrai, aromanya seperti kacang-kacangan namun ketika sudah disangrai atau diseduh justru kurang sedap. Oleh sebab itu Robusta cocok buat para pencinta kopi strong.
4. Kadar kafein
Kopi arabika memiliki kandungan kafein di kisaran 0,9-1,4 persen, oleh sebab itu terasa lembut dan tidak pekat saat sudah diseduh. Kopi arabika juga nyaman di lambung, cocok untuk penggemar kopi yang memiliki masalah seperti perut kembung.
Sementara kopi robusta kandungan kafeinnya yang cukup tinggi, berada di kisaran 1,8-4 persen. Oleh sebab rasanya cenderung pahit, cocok untuk kreasi sajian seperti kopi susu atau lainnya.
5. Harga
Kopi arabika dijual dalam bentuk biji, karena para pecintanya butuh aroma dan rasa yang masih fresh. Harganya bervariasi mulai dari Rp 31 ribu hingga Rp 39 ribu per 100 gram, tergantung asal daerahnya. Semakin unik karakter rasanya, maka semakin mahal juga harganya, apalagi kalau ketersediaannya juga terbatas.
Untuk kopi robusta dijual dalam bentuk bubuk siap seduh. Harganya lebih murah, antara Rp23 ribu-Rp25 ribu per 100 gram. Alasannya, rasa kopi robusta cenderung sama.
(detik.com)